Empat Tahun

Ternyata hari ini udah ulang tahunku yang keempat di Victory. Masih jelas dalam ingatan, akhir February 2002, setelah wisuda, saat agak depressed karena belum dapet panggilan kerja, pagi-pagi pas baru bangun tidur, ada telepon dari Victory. Mana neleponnya pake Inggris lagi…gelagapan euy! Dengan proses yang (terlalu) cepat, akhirnya aku mulai bekerja sabagai guru di Victory. Mungkin karena prosesnya yang memang (terlalu) cepat, aku gak pernah benar-benar memikirkan pekerjaan ini. Pokoknya dapet kerja aja! Aku ga pernah membayangkan diriku sebagai guru. Dan kupikir semua teman-teman yang mengenalku juga pasti sedikit shock dengan keputusan ini. Jangankan teman-teman, aku sendiri sebenarnya meragukan kemampuanku.

Aku masih ingat hari pertamaku mengajar, di kelas Nursery. Aku ditandem ama Mrs Yustin, menghadapi kelasnya little rascals Dimas, Rico, Devira and the gang. Terus terang awalnya jiper banget, mana musti pake bahasa Inggris, mana gak ikut training…tapi akhirnya aku toh menikmatinya. Banyak hal-hal kecil yang begitu berkesan yang akhirnya membuatku jatuh hati pada pekerjaanku. Aku menikmati sekali proses dimana David yang gak pernah mau berbagi akhirnya mau meminjamkan pernghapus ke Devira. Aku juga menikmati tangisan seorang Louisa yang menggegerkan di hari pertamanya. Aku menikmati saat Salma membaca kata pertamanya, saat Kenny mendapatkan konsep division, saat Tata tidak menangis ke sekolah, saat Ezra membuatkan aku gambar. Sungguh itu semua anugerah yang gak mau aku tukar dengan apapun.

Tapi kadang tetap ada aja perasaan gak puas. Dengan fasilitas yang terbatas, dengan management yang gak mau ngerti. Dengan rekan sekerja yang seribu satu macam, dengan satpam yang rese, dengan lesson plan yang belum kelar, dengan PYP, dengan open house….
Ada jenuh juga…yang semakin terasa akhir-akhir ini, yang membuatku kadang ingin meledak. Belum lagi masalah gaji….
Apa sih yang membuatku bertahan 4 tahun ini?
Kupikir jawabnya bukanlah karena aku begitu mulianya ingin mangabdikan diriku pada dunia pendidikan (not that crap!). Tapi karena ini adalah juga proses pembelajaran buatku. Ada banyak hal yang sudah, masih, dan akan terus kupelajari.



Kutuliskan ini buat anak-anakku tersayang,
yang dengan senyumnya membuatku yakin,
yang dengan kenakalannya membuatku sadar ,
yang dengan ceritanya membuatku bijak.
Karena kalian aku ada!